• Skip to primary navigation
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar

Donny Verdian (DV)

Superblogger Indonesia

  • Tentang DV
  • Indonesia
  • Australia
  • Kabar Baik
Anda di sini: Beranda / Kabar Baik / Ia belum bangkit, Ia masih mati

Ia belum bangkit, Ia masih mati

Dipublikasikan pada 31 Maret 2018

sabtu sepi

Suatu waktu dulu… dulu sekali, aku melihat kawanku sesenggukan saat kami sama-sama menghadiri ibadat Jumat Agung di Gereja.

“Woy, ngopo kok nangis?” tanyaku.

“Sedih… Yesus mati…” jawabnya terpatah-patah.

Aku diam.
“Kamu nggak sedih, Don?” tanyanya.

Aku menggeleng, senyum tersungging karena aku tahu ia pasti tak suka dengan ini.

“Kamu nggak suka?” tanyaku memastikan. Kini giliran ia yang menggeleng. Nah, bener kan!

Aku tersenyum… “Tahu ngga kenapa aku nggak sedih?” Ia mengangkat bahu.

“Tiga hari lagi Dia bangkit kok…” Kawanku tadi lantas mencubitku.

Berbahagialah kita yang tahu dan percaya pada apa yang ditulis dalam Kabar Baik tentang kebangkitanNya, tiga hari sesudah kematian.

Tapi bayangkanlah para murid dan pengikut Yesus sesaat setelah Ia wafat dan dikubur pada Sabtu Sepi seperti hari ini?

Sedih? Pasti! Gurunya mati!

Takut? Pasti! Barangkali hari ini atau luas giliran mereka yang ditangkap lalu dibunuh secara mengerikan seperti Sang Guru.

Kuyakin tak sedikit pula dari mereka yang lantas berbalik arah untuk tak lagi percaya, “Kenapa harus dipercaya lha wong Dianya sudah mati kok? Tuhan kok mati?”

Mengaktualisasikan ‘Sabtu Sepi/Sunyi’ dalam konteks zaman now adalah dengan merefleksikan sikap hidup dalam diri saat menanti dalam pengharapan yang seolah sudah tak tampak benar.

Meski hidup ini sejatinya sudah bukan ‘sabtu sepi’ lagi karena Yesus telah bangkit, tapi dalam titik-titik tertentu, kita merasakan ‘Sabtu sepi’ seolah kembali. Harapan yang sudah kita nanti-nantikan hilang dari pandangan. Sedih, takut, terkucil bahkan merasa tak lagi percaya adalah sesuatu yang wajar! Tapi belajar dari para murid yang tetap setia melewati Sabtu sepi, mari kita mendalami dan meresapi makna kesepian dan kesunyian sabtu ini.

Semoga kita semakin dikuatkan di dalamNya sembari mendoakan mereka yang sedih, takut, terkucil hingga yang telah berpaling dan merasa telah kehilangan Yesus dalam hidupnya…

Sydney, 31 Maret 2018

Bagikan tulisan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)

Beberapa tulisan terkait:

Ditempatkan di bawah: Kabar BaikDitag dengan:2018, Kabar Baik

Tentang DV

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Dapatkan update terbaru blog ini melalui email Anda!

Reader Interactions

Tulis Komentar Batalkan balasan

Sidebar Utama

Tulisan-tulisan terbaru

  • Para pemimpin dan baliho-balihonya 24 April 2018
  • #2019 Tetap Memilih 23 April 2018
  • Sisi-sisi wajahNya 22 April 2018
  • Ketika satu per satu dari mereka meninggalkan Gereja… 21 April 2018
  • Apa kaitannya antara lagu Bintang Kehidupan dengan listrik yang kerap padam? 20 April 2018
  • Kenapa orang Katolik makan tubuh dan minum darah Tuhannya? 20 April 2018
  • Menawarkan ‘Roti Hidup’ 19 April 2018
  • Sebatang payung dan sekeping kepercayaan 18 April 2018
  • Tong kosong nyaring bunyinya 17 April 2018
  • Haruskah kita berhenti bekerja demi-Nya? 16 April 2018
  • Depan
  • Peta Situs
  • Kontak
  • Pengakuan

Dibangun dan dipelihara oleh Donny Verdian sejak 2002. Ikuti laman facebook DV.FYI.

loading Batal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
Cek surel gagal, silahkan coba kembali
Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.